Minggu, 12 April 2009

TOT Bagi Personal PD IPM Kendal

Sukorejo-Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kab.Kendal yang belum lama ini dilantik, menyelenggarakan TOT bagi personalnya. Kegiatan yang didalangi oleh Labib Ulinnuha sekaligus ketua Bidang Pengkaderan PD IPM Kendal periode 2009-2011 tersebut mengulas tentang pelaksanaan teknis Pelatihan tingkat ranting yaitu MAPETA dan FORTASI. Mapeta yang merupakan serangkaian pelatihan bagi anggota IPM yang hendak lulus dari sekolah Muhammadiyah ini diharapkan dapat meningkatkan dakwah Muhammadiyah pada umumnya dan IPM pada khususnya. Dengan adanya MAPETA atau Masa Pembekalan Anggota IPM para anggota idealnya dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah Muhammadiyah untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau menjadikan bekal untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi.
Berbeda dengan Forum Ta'aruf dan Orientasi (FORTASI) yang merupakan pelatihan formal di tingkat ranting yang bertujuan mengenalkan IPM kepada calon anggotanya sekaligus sebagai syarat bagi calon anggota memperoleh Kartu Tanda Anggota IPM.
TOT (Traening of Traener) yang di selenggarakan di Balai Dakwah Muhammadiyah Selokaton-Sukorejo tersebut sekurangnya dihadiri oleh 20 personal dengan beberapa alumni dengan mengerucutkan pokok pembahasan penerbitan buku paduan pelatihan MAPETA dan FORTASI serta pembagian tugas fasilitator untuk diterjunkan di seluruh ranting SMA, SMK, MA, SMP dan MTs Muhammadiyah yang ada di seluruh Kabupaten Kendal.
Menurut Lutfi Maulana (Kabid ASKOBUD PD IPM Kendal), bahwa untuk mensukseskan kegiatan MAPETA dan FORTASI PD IPM Kendal mesti sungguh-sungguh dan memiliki atribut organisasi yang jelas bagi fasilitator yang terjun ke lapangan sehingga tidak ada salah persepsi dari pihak sekolah bahwa kegiatan MAPETA dan FORTASI benar-benar resmi dan wajib diselenggarakan di setiap ranting
Rencananya MAPETA akan dilaksanakan pada bulan Mei, sedangkan FORTASI diselenggarakan pada bulan Juli."
Baca Selengkapnya....

Selasa, 24 Maret 2009

Pelantikan PD IPM Kendal

Kendal, Ahad 22 Maret 2009 bertempat di GOR Bahurekso Kab. Kendal Segenap Personil Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Kendal di lantik Oleh Ketua Umum IPMawan M. Dwi Fahrudin dan Sekretaris Umum IPMawan Asep Purwo Yudi Utomo. Acara di lanjutkan dengan Pengajian Umum Hari bermuhammadiyah dan dialog dengan PW IPM jateng.

Hadir juga rombongan dari PW IPM Jateng yaitu: IPMawan Ali Khamdi (Kabid. PIP), IPMawan Samsul Arifin ( Kabid. Organisasi), IPMawan AAW. Anwar ( Kabid. Advokasi), IPMawati Dyah Permata Sari ( Kabid. Pengkaderan), IPMawati minten Ayu Larasati ( Kabid. ASBO), dan IPMawati Arum dwi hastutiningsih ( Sekbid. PIP).
Dari PD IPM Kendal adalah seluruh Personel PD IPM Kendal yang baru di lantik dan IRMawan Daryono ( Ketum PD IRM Kendal periode 2007 – 2009).

Menurut M. Dwi Fahrudin, Ketua Umum PW IPM Jateng Bahwa PD IPM Kendal telah 2 Langkah lebih Awal dari PW IPM Jateng. Yang pertama dalam pelaksanaan Musyda yang lebih dulu dari pada Musywil dan Pelantikan, canda Ketum PW IPM Jateng tersebut.

Dialog dengan PW IPM jateng sangat penting sekali, untuk menyamakan gerakan antara PW dan PD. Dan Dialog ini akan dilanjutkan pada acara UP Grading PD IPM Kendal 2009 – 2011 yang insya allah akan dilaksanakn pada kamis-Jum’at tanggal 9 – 10 April 2009 di SMP Muhammadiyah 3 Kaliwungu.

Tetep Semangat Temen-temen PD IPM Kendal, perjuangan kalian baru di Mulai sekarang!!!!! Mari Kita Bumingkan Gerakan IPM di kalangan Pelajar Se-Kabupaten Kendal!!!!!!!!
Baca Selengkapnya....

Selasa, 17 Maret 2009

Refisi Tanfidz Muktamar XVI di Solo

Sempat menjadi persoalan di buku tamu web PP IPM tentang tanfidz yang di terbitkan. ternyata banyak hal yang masih belum di tambahkan dari hasil MUKTAMAR di Solo. salah satunya AD / ART. Untuk temen-temen IPMawan dan IPMawati yang sudah mendownload Tanfidz dan AD/ART di Blog ini, mohon untuk di download kembali.

Tanfidz dan AD/ART PP IPM Periode MUKTAMAR XVI di Solo yang baru bisa di download di alamat http://masrama.4shared.com
atau saja clik ling di bawah ini
Tanfidz Muktamar Terbaru
AD / ART IPM Terbaru

Kami mohon maaf atas kesalahan yang dulu!!!!!
Semoga Bermanfaat
Baca Selengkapnya....

Selasa, 10 Maret 2009

Mencari corak gerakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Sebagai Pembuka
Hampir satu abad muhammdiyah berkiprah untuk membangun bangsa dan mencerahkan umat. Sebagai organisasi terbesar kedua setelah NU dan organisasi yang mempunyai amal usaha terbanyak di negeri ini, muhammadiyah sudah tidak diragukan lagi eksistensinya. Banyak pemimpin, intelektual, cendekia, ulama dan tokoh besar negri ini yang lahir dari muhammadiyah. Dengan gerakan tajdid dan purifikasi muhammadiyah memposisikan diri sebagai organisasi “modern” dan bisa diterima di semua kalangan.

Selain itu muhammadiyah juga sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang merupakan hasil kajian/pendalaman dari Qs Ali Imron :104 dan 110. Untuk membantu dalam melakukan dakwah, muhammadiyah membentuk ortom-ortom yang disesuaikan dengan lahan dakwah masing-masing, antara lain Aisyiah, Nasiatul Aisyiah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar muhammadiyah dll. Kita fokuskan pada Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi berbasis pelajar didirikan sebagai bentuk respon terhadap penjagaan ideologi pelajar dari ideologi komunis yang berkembang pada saat itu. Selain itu, IPM berdiri karena sebuah keharusan bagi Muhammadiyah untuk menanamkan nilai-nilai ideology perjuangan Muhammadiyah kepada kader-kader yang kebetulan saat itu Muhammadiyah telah memiliki lembaga-lembaga pendidikan (sekolah). Karena itu perlu organisasi Muhammadiyah sayap pelajar yang nantinya konsen pada persoalan-persoalan pelajar dan dunianya serta sebagai gerakan kaderisasi muhammadiyah yang dapat melangsungkan visi muhammadiyah.
Jadi, kalau ada kader muhammadiyah lari dari muhammadiyah, kitalah (IPM) salah satu yang patut di salahkan, karena tidak bisa menjaga dan membina serta mereaksikan muhammadiyah dalam dirinya. Oleh karena itu metode gerakan IPM harus relevan dengan kondisi pelajar sekarang.

Sebagai Pengantar
Gerakan Kritis Transformatif muncul karena keterpakasaan dengan perubahan nama Ikatan Pelajar Muhammdiyah menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah. Dengan perubahan tersebut mau tidak mau paradigma gerakan harus berubah dan mulai masuk keranah sosial. Pada Muktamar XII dijakarta, IRM sudah mengarah ke gerakan sosial (social movement) kemudian dilanjutkan di Muktamar XIV di Bandarlampung, sampai mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Kritis Transformatif, dengan ciri gerakan peka, sadar, dan peduli pada problem sosial, aksi nyata untuk melakukan perubahan, visioner dan memiliki sepirit kepeloporan. Secara normatif, praksis gerakaan Kritis Transformatif diharapkan menciptakan gerakan yang lebih progresif. Akan tetapi secara empiris, gagasan dan praksis gerakan belum terinternalisasi secara mendalam pada tubuh gerakan kita. Butuh waktu sepuluh tahun untuk mencari komposisi yang tepat corak gerakan IRM, ditambah dua tahun untuk memantapkan diri mengadopsi ramuan Gerakan Kritis Transformatif sebagai paradigma gerakan IRM. Kenyatannya, sampai sekarang kesadaran Kritis Transformatif belum terealisasi secara sempurna.
Muktamar XV di medan muncul wacana back to school dengan kata lain ingin berubah menjadi IPM, walaupun dalam musyawarah yang berskala nasional ini belum bisa merubah IRM menjadi IPM tetapi terbentuk tim eksistensi yang tugasnya mengkaji perubahan nama tersebut. Akhirnya pada Tanwir Muhammadiyah tahun 2007 di Jogja, keluarlah Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammaadiyah No. 60/KEP/I.0/B/2007 tentang perubahan nomenklatur Ikatan Remaja Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Lagi –lagi paksaan itu yang tergambar perihal keluarnya SK PP Muhammadiyah tersebut. Dengan berbagai macam gejolak pro dan kontra, pada Muktamar XVI di Surakarta IRM resmi menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Pertanyaannya sekarang adalah Apakah kita akan mencari selama sepuluh tahun lagi untuk menentukan paradigma gerakan IPM ?, Apakah masih relevan Gerakan Kritis Transformatif di pakai di IPM dalam konteks saat ini?

Sebagai Bahan Kajian Bersama
Tanfids hasil Muktamar di Medan dan Musywil IRM Jawa Tengah di Pekalongan menerangkan bahwa basis masa IRM adalah remaja dan pelajar. Sehingga, secara tidak langsung arah kebijakan IRM menjurus pada problematika Pelajar yang notabene remaja. Hal ini dibuktikan dengan agenda aksi IRM yang lebih menitikberatkan pada kebutuhan pelajar, misalnya: gerakan iqro’, jurnalis sekolah / jurnalistik untuk pelajar dan genda aksi lain yang memuat nilai kritis transformatif. Artinya bahwa fondasi menuju gerakan pelajar dengan konteks saat ini telah dibangun. Sehingga proses pengkajian untuk memunculkan gerakan menyambut perubahan IRM – IPM tidak akan menghapus seluruh proses dialektika yang sudah dilalui.
Paradigma kritis masih relevan dikembangkan dalam kondisi sekarang ini. Nilai – nilai yang terkandung dalam paradigma kritis adalah sadar, peka, peduli dan berpartisipasi aktif sebagai subyek. Problematika pelajar yang terjadi saat ini diantaranya, kekerasan terhadap sesama pelajar, peredaran video porno di klangan pelajar, candu dan masih banyak lagi. Kondisi semacam inilah yang harus dikritisi dan sebagau acuan bagi gerakan IPM dalam konteks kekinian. Problematika diatas merupakan data empiris yang menggambarkan realitas, sehingga kajian-kajian untuk mengkritisi realitas sebagai landasan awal untuk berpijak lebih baik. (QS, Ali Imron :110) “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”. Kutipan ayat diatas harus memacu semangat IPM, kedepan harus aharus terlibat aktif pada persoalan-persolan riil dikalngan pelajar, sebagai the choosen organization, yaitu organisasi terpilih, organisasi agak baik, yang terdiri dari segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Sebagai Penutup
“Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah Organisasi Otonom Muhammadiyah, merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah”.(identitas IPM)
Berlandaskan identitas IPM diatas, Gerakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar dimaknai sebagai gerakan penyadaran dan pembebasan, penyadaran terhadap hal-hal yang membelenggu manusia, seperti kebodohan, dan kemiskinan, dan sekaligus membebaskan dari jeratannya. Kesadaran kritis transformatif juga dibagun dengan tujuan yang sama, dimana setiap kader juga di tuntut untuk selalu berpikir kritis terhadap lingkungan, dan juga mantransformasikannya menjadi sebuah gerakan. Salam Perubahan

Sebagai Pesan
Mari bangun budaya kritis dengan membaca, talaah, tulis dan aksi.


Ref.
- Tanfids Muktamar IRM XVI solo
- Tanfids Muswil XVII IRM Jawa Tengah di Pekalongan
- Jawa Tengah jelang satu abad Muhammadiyah “Perkokoh basis gerakan menyongsong masa depan”
- LPJ Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah periode 2002-2005
- Materi Konpida IRM Jawa Tengah di Ungaran, Semarang
- Materi Muswil Pimpinan Wilayah IPM Jawa Tengah di cilacap periode 2007-2009


Di tulis oleh:
IPMawan Ali Khamdi
Kabid. Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP)
PW IPM Jawa Tengah periode 2009 - 2011
Disampaikan dalam dialog interaktif Musyda PD IPM Kab. Pekalongan tahun 2009
Baca Selengkapnya....

Menggenggam Dunia Lewat Membaca

Sungguh agung ayat al-Quran yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad Saw: Iqra’, bacalah. Sepintas, ironi muncul saat itu, mengingat Nabi dikenal sebagai ummi, tidak mampu membaca dan menulis. Lewat penjelasan Jibril dan interpretasi banyak ulama kemudian setidaknya kita bisa mengambil dua hal: pertama, membaca tidak harus bermakna denotatif, mengeja huruf demi huruf. Membaca bisa juga memandang, mempelajari, memahami, menghayati realitas. Kedua, membaca adalah titik yang paling dasar dari tradisi keilmuan manusia. Islam mengangkat tinggi tradisi keilmuan yang merupakan perangkat dasar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan manusia. Tanpa “membaca”, manusia akan mengalami stagnasi yang memprihatinkan dan kejumudan berpikir. Tulisan ini mencoba mengelaborasi makna kedua ini dalam konteks Indonesia.

Ketika tulisan dan buku ditemukan, dimulailah tradisi baru yang mengubah seratus delapan puluh derajat peradaban manusia. Informasi, petuah, pelajaran, yang tadinya hanya disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut, menjadi sesuatu yang bisa diakses kapanpun di manapun, tanpa reduksi kealpaan daya ingat informan. Ribuan tahun perjalanan sejarah tidak banyak kita ketahui karena tak tertulis.Tak salah jika Louis L’Amour, pengarang terkenal keturunan Prancis, menyatakan bahwa buku adalah kemenangan terbesar yang diraih manusia. Melalui buku itulah ilmu pengetahuan dapat ditularkan ke segenap penjuru dunia. Dalam peradaban modern sekarang, buku kemudian berubah wujud menjadi lembaran-lembaran koran, disket komputer, serta compact disc.


Dalam hal ini kita patut prihatin melihat kondisi Indonesia. Tradisi buku dan membaca belum terlalu mapan di kalangan masyarakat, namun kita sudah harus menerima tradisi lanjutannya, teknologi informasi dan dunia audio visual dengan ditemukannya televisi. Seketika, dunia hiburan merajai tren budaya kita, sementara buku dan tulisan dengan segera juga ditinggalkan. Jadilah kita mengalami apa yang disebut sebagai “lompatan budaya”. Apalagi ketika dunia internet saat ini sudah menjadi bagian dari keseharian kita.

Tengoklah data yang dirilis Kompas (25 Juli 2002), bahwa hanya sekitar satu persen SD Negeri di Tanah Air yang jumlahnya sekitar 260.000, yang memiliki perpustakaan. Itupun dengan kondisi yang masih patut dipertanyakan. Kadang malah justru perpustakaan di sekolah-sekolah lebih mirip gudang buku; tanpa administrasi yang memadai, ruang baca yang layak, dan persediaan buku yang seadanya. Bandingkan dengan sekolah-sekolah di luar negeri, yang menjadikan ruang perpustakaan sebagai prasyarat utama pendirian sekolah.

Sekedar perbandingan lain, ketika merumuskan konstruksi rumah, tidak terpikirkan oleh orang Indonesia untuk memberi porsi khusus untuk ruang baca, bahkan untuk lemari buku sekalipun. Tentu saja kecuali rumah dosen, peneliti, dan kalangan lain yang berhubungan langsung dengan dunia buku dan intelektual. Di negeri-negeri maju, kesadaran membaca sangat terimplementasi ketika mereka memilih sekolah, membangun rumah, dan bahkan ketika mereka berekreasi.

Ada beberapa hal yang membuat tradisi membaca dan tradisi buku kita jauh terbelakang, bahkan kalah jauh di bawah Malaysia, antara lain:

Pertama, sistem pendidikan nasional kita yang juga berantakan, tidak melatih tradisi pemikiran dan tidak berorientasi menstimulasi kecerdasan dan kecenderungan siswa berdasarkan potensi dan minatnya. Kritik dan cacian terhadap sistem pendidikan yang sangat terbelakang ini toh tidak menjadikan pemerintah kita memberi perhatian lebih. Peran ini direbut oleh swasta dan bahkan lembaga pendidikan asing yang sudah menjamur di kota-kota besar. Tidak heran kemudian banyak bertebaran sekolah-sekolah unggulan berharga ratusan juta. Konsekuensinya, sekolah “bagus” hanya dapat dinikmati oleh anak-anak orang berduit.

Kedua, rendahnya minat dan daya beli masyarakat terhadap buku. Di sisi lain, penghargaan terhadap karya intelektual seseorang juga sangat rendah. Pada akhirnya, industri buku hanya menguntungkan distributor dan toko buku. Bayangkan jika seorang pengarang sekaliber Pramoedya Ananta Toer, yang bukunya selalu menjadi best seller, hanya mendapatkan royalti sebesar 15 % (dan ini tergolong royalti terbesar). Selebihnya adalah keuntungan penerbit dan toko buku. Sementara, jangankan berharap dari subsidi untuk penerbitan buku dari pemerintah, yang ada malah banyak penerbit mengeluhkan pajak penerbitan.

Belum lagi jika kita lihat kesenjangan antara kota besar di Indonesia dengan daerah-daerah lain. Munculnya sekolah-sekolah unggulan dengan fasilitas perpustakaan yang memadai cuma ada di Jakarta dan beberapa kota besar. Begitu juga dengan media massa, dari 300-an media massa yang ada, 60% lebih terkonsentrasi di Jakarta. 40% lainnya tersebar di seluruh wilayah lain di Indonesia.

Yang dominan kemudian adalah dunia hiburan, entertainment, yang relatif diterima di seluruh pelosok lewat saluran televisi. Dalam sebuah seminar, Prof. Dr. Fuad Hasan, mantan Mendiknas Indonesia, juga mensinyalir kecenderungan menurunnya budaya baca sebagai akibat pengaruh audio-visual dari benda ajaib yang disebut sebagai pesawat televisi. ‘’Benda ajaib itu menjadi saingan terberat bagi kegiatan membaca masyarakat. Mereka menjadi semakin malas membaca karena anggapan sudah cukup hanya dengan mendengarkan berbagai informasi dari media audio-visual tersebut,” ungkapnya lebih lanjut.

Kehadiran teknologi internet yang memungkinkan informasi diakses pada saat terjadi, meski berjarak ribuan kilometer, pun tidak banyak membantu tradisi membaca di Indonesia. Hanya sedikit kalangan yang pada dasarnya memang kuat tradisi membacanya, yang memanfaatkan internet sebagai “media informasi”, sementara kebanyakan lainnya menggunakan internet sebagai media hiburan.

Dengan kondisi Indonesia semacam itu, akankah kita percaya bahwa membaca adalah tradisi yang diprovokasi al-Quran sejak pertama kali turun? Akankah kita bisa meyakinkan dunia bahwa Indonesia bukan negeri kebodohan? Entah.

Ditulis Oleh:
Awank
PC. IPM Mamajang Kota Makassar
Sulawesi Selatan
E-mail : irmawan_awank@yahoo.com
Baca Selengkapnya....

Senin, 02 Maret 2009

leadership training SMK Muh. 3 Weleri

weleri, 28 Februari - 1 Maret 2009 PR IPM SMK Muhammadiyah 3 Weleri mengadakan Leadership Training Ikatan Pelajar Muhammadiyah. pelatihan yang di ikuti oleh seluruh PR IPM se-kecamatan weleri ini bertujuan untuk membentuk Pimpinan yang bener-bener handal di tiap-tiap Pimpinan.

Pelatiahn ini di isi dengan materi-materi tantang hal-hal yang di butuhkan oleh Pimpina seperti, manajemen administrasi, pembuatan proposal, kepemimpinan, akidah dan dialog serta segala hal yang menjadi kebutuhan Pimpinan. Harapan Kami, semoga tiap-tiap PR/PC bisa mengadakan pelatihan-pelatihan bagi anggota-anggotanya untuk membentuk kader yang militan dan benar-banar solid. semoga kegiatan ini akan bisa terlaksana lagi di tiap-tiap PR dan PC.
Baca Selengkapnya....

Jumat, 27 Februari 2009

Musywil XVIII IPM Jateng


Cilacap, 21 Februari 2009 seluruh Pimpina Cabang(PC) dan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah ( IPM ) Se - Jawa Tengah berdatangan memenuhi Hotel Griya Patra Cilacap milik PERTAMINA untuk mengikuti MUSWIL XVIII IPM Jateng yang berlangsung selama 4 hari tanggal 21 -24 Februari 2009.

Agenda dari Musywil adalah KONPIDA Pra MUSYWIL, LPJ PW IPM Jateng Periode 2007 2009, menetapkan Program kerja PW IPM Periode 2009 - 2011, dan Pemilihan Ketau UMUM dan SEkretaris Uumum serta Tim Formatur.
Acara Pembukaan di hadiri oleh MUSPIDA Jeteng dan Kab. Cilacap, PW Muhammadiyah Jateng, dan seluruh anggota IPM se - Jateng. acara pembukaan di meriahkan oleh pertujukan Drama yang di perankan oleh Siswa - siswi SMA Muhammadiyah 1 Cilacap serta pementasan Band.
Terpilih Ketua Umum IPMawan M. Dwi Fahrudin ( Nanang ) dan Sekretaris Umum IPMawan Asep Purwo Yudi Utomo periode 2009 - 2011. Semoga periode kedepan IPM bisa lebih Membumi di kalangan pelajar, tidak hanya di pelajar Muhammadiyah saja tepi seluruh pelajar Se - Jawa Tengah, Amin.
Baca Selengkapnya....

Selasa, 17 Februari 2009

Cara Buat Email IPMania

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Untuk mempunya e-mail dengan alamat nama@ipm.or.id terlebih dahulu kawan – kawan IPMawan dan IPMawati harus terdaftar sebagai member dulu di Website PP IPM. Untuk mendaftar sebagai member website IPMania silahkan Kunujungi web site PP IPM terlebih dahulu di http://ipm.or.id

Untuk kawan-kawan ipmawan dan ipmawati, yang telah mendaftar sebagai member website IPMania, dapat mempunyai alamat email baru dengan alamat nama@ipm.or.id.
Dengan mengirimkan data:
1. nama lengkap
2. username sebagai alamat email (contoh mas_rama, maka alamatnya akan mas_rama@ipm.or.id )
3. password sementara (password dapat diubah setelah para IPMania membuka pertama kali email baru IPM).
4. Email lama, karena pemberitahuan pengaktifan email baru IPMania semua dan passwordnya akan diberitahukan melalui email lama ipmawan-ipmawati sekalian.

Kirimkan data yang disebutkan diatas ke alamat admin@ipm.or.id, dengan mencantumkan pada judulnya : permohonan email IPMania.

Pengaktifan email yang telah jadi, akan diberitahukan melalui email lama yang telah dicantumkan. pemberitahuan teknis mengubah sandi atau password, akan diberitahukan pada saat menerima email balasan dari admin@ipm.or.id.
Setelah mendapatkan email balesan dari admin langsung login ke alamat http://mail.ipm.or.id (Ingat!!! Tanpa www) setelah itu masukan username dan password yang sudah di daftarkan.

Cara mengubah sandi :
* login atau masuk ke email yang baru melalui situs alamat : mail.ipm.or.id (ingat!!! tanpa www)
* masukkan username dan password sementara
* setelah masuk, maka pada bagian kanan atas akan terlihat
xxx@ipm.or.id | Pengaturan | Versi Lama | Bantuan | Sign-out
* klik atau pilih menu Pengaturan.
* Setelah masuk, maka akan muncul
Umum Account Label Filter Meneruskan dan POP /IMAP Chatting Klip Web
* klik atau pilih menu Account, dan akan terlihat menu ubah sandi
* masukkan sandi lama dan sandi baru yang akan digunakan, serta masukkan sekali lagi sandi yang baru.
* Setelah itu klik atau pilih mengubah sandi dan sandi/password baru akan langsung diaktifkan.

Fasilitas email ini menggunakan GoogleApps sehingga secara fasilitas akan sama dengan account gmail.
Selamat menikmati fasilitas email IPMania, semoga dapat mempererat tali silaturahim IPMania sekalian.

Admin
Wassalamu’alaikum wr wb.
Baca Selengkapnya....

Senin, 16 Februari 2009

IRM resmi IPM di Kendal


Perubahan nama IRM ke IPM di Kendal secara resmi, di tandai dengan pementasan Drama Puisi Kolosal yang menceritakan tetntang sejarah IPM sampai ke IPM lagi, pada tanggal 14 Februari 2009 yang di perankan dari Siswa-siswi PR IPM SMP Muhammadiyah 1 Weleri yang di latih terlebih dahulu Oleh PD IRM Kendal.

Musyawarah Daerah XI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal (MUSYDA XI IPM Kendal) yang dilaksanakan sejak tanggal 13 – 15 Februari 2009 di SMK Muhammadiyah 3 Weleri Kecamatan Weleri Kab. Kendal menjadi momen yang paling penting untuk IRM di daerah kendal. Musyda XI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal menghambil Tema “ Gerakan Baru untuk Pelajar yang Berkemajuan “ . Musyda yang di hadiri oleh seluruh Pimpina cabang dan Pimpinan Ranting IPM se-kab.Kendal Berjumlah 100 Orang.
Jum’at, 13 februari 2009 melakukan KONPICAB Pra Musyda Terlebih dahulu. Pada acara pembukaan sabtu,14 Februari 2009 di hadiri oleh kurang lebih 1500 Orang sehingga membanjiri arena Musyda.
Terpilih Ketua Umum IPMawan Tamari dan Sekretaris Umum IPMawan Rohmad Safrudin Periode 2009 2011 pada Musyda XI IPM Kendal .
Baca Selengkapnya....

Anggota IPM Membanjiri arena Musyda


Sabtu pagi, 14 Februari 2009 di SMK Muhammadiyah 3 Weleri Anggota IPM Se- Kabupaten Kendal membanjiri Arena MUSYDA untuk mengikuti Acara Pembukaan MUSYDA XI Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kendal.

Sebagai Inti dari Acara Musyda ini yaitu LOUNCING IPM KENDAL yang berupa Puisi kolosal yang di perankan oleh anggota IPM dari SMP Muhammadiyah 1 Weleri ini begitu menakjubkan, sehingga membuat semua orang yang hadir disana tidak mampu membendung air matanya untuk keluar.
Acara Pembukaan juga di meriahkan Oleh Band dari SMK Muhammadiyah 3 weleri dan SMK Muhammadiyah 1 Weleri. Acara ini juga di hadiri, seluruh Ortom Muhammadiyah di tingkat daerah dan cabang weleri, Muspida Kendal dan Muspica weleri, KNPI Kab. Kendal, Alumni IPM/IRM, Kepala Sekolah Se- Kab. Kendal dan OSIS Se- Kec. weleri.
Baca Selengkapnya....

Sabtu, 24 Januari 2009

Opini Pendidikan

STOP!!!LIBERALISASI PENDIDIKAN
Aset bangsa yang berupa pendidikan adalah aset yang kira-kira disebut penghuni terakhir bangsa ini. Setelah kebijakan liberalisasi ekonomi marak dilakukan semenjak Orde Baru sampai sekarang. Kini aset bangsa yang paling berharga ini sedang berada di ujung tanduk. Serius, benar-benar under attack.
Kekhawatiran publik semakin terbukti akan terjadinya arus liberalisasi yang lebih sistemik dan massif yang dipelopori oleh pemerintah pusat. Selama ini proses pendidikan sebenarnya sudah mengarah kepada kecenderungan liberalisasi dengan indikasi standarisasi pendidikan yang tak ubahnya adalah upaya penyeragaman modal pendidikan dengan menjadikan Ujian Nasinal sebagai standar kelulusan yang sangat dominan. Hal ini kemudian ditopang dengan disyahkannya peraturan Presiden Nomor 77 tahun 2007 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal. Hal ini dianggap sebagai manifestasi dari di undangkannya UU No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Asing.

Dalam perpres 77/2007 tersebut dengan sangat jelas bahwa pendidikan merupakan jenis bidang usaha yang terbuka untuk investasi modal asing dengan ketentuan kepemilikan modal asing sampai 49%. Lembaga pendidikan yang dimaksud di sini meliputi pendidikan dasar dan menengah, Pendidikan Tinggi, dan Pendidikan Non-Formal. Semua ini masuk dalam kategori bidang usaha terbuka, meski dengan persyaratan. Jadi, lembaga pendidikan telah beralih fungsi sebagai lembaga ekonomi tidak berbeda dengan PT, BUMN, koperasi dan sejenisnya.
Ada tiga hal yang layak kita analisis. Pertama, Mengapa muncul Perpres 77/2007. beberapa pengamat menyatakan perpress ini adalah turunan dari UU PMA. Namun, juga nalar kritis melihat bahwa dalam UU PMA tidak menyinggung kalau lembaga pendidikan sebagai bidang usaha apalagi termasuk bidangusaha yang terbuka untuk pemodal asing. Jadi ada persoalan dalam prosedur konstitusi yang telah dilanggar oleh pemerintah. Sehingga penulis, berpendapat bahwa kebijakan ini adalah akibat tekanan pemodal asing melalui corong WTO yang menggolongkan pendidikan sebagai unit usaha yang perlu investasi modal. Ini selain bentuk liberalisasi adalah upaya kolonialisasi dalam bentuk pendidikan sebagaimana dulu pernah diterapkan oleh Belanda. Sekolah/lembaga pendidikan waktu itu memproduksi tenaga kerja yang murah untuk melanggengkan kekuasaannya. Inipun dibungkus dalam politik etis yang menyesatkan. Kedua, apakah dampak bagi karakter pendidikan. Dampak yang sangat jelas adalah terancamnya nilai-nilai akar budaya bangsa akibat kepemilikan modal asing. Meski hanya 49% dalam kenayataanya ini sangat menentukan karena modal 49% ini mempunyai dampak psikologis terhadap arah pendidikan malalui kurikulum. Sebagai akibat kelanjutan adalah masuknya berbagai ideologi asing (pemilik modal) yang akan menggusur moralitas, nilai kebangsaan, serta mentalitas anak didik. Dampak lainnya juga akan mengancam sekolah-sekolah swasta yang kekuarangan modal akan gulung tikar karena ketidakberdayaan melawan pemodal asing akibat liberalisasi ini memberlakuka hukum rimba, siapa punya uang banyak dia lah yang menguasai. Sayang hal ini biasa disebut kompetisi dalam mekanisme pasar dan negara tidak perlu terlalui intervensi.
Ketiga, langka apa untuk menyelamatkan pendidikan kita. Kita masih punya optimisme bahwa akar pendidikan kita masih berakar budaya bangsa, maka seharusnya kekuatan elemen pendidikan ini masih punya bargaining position untuk menolak komersialisasi pendidikan yang sedang direncanakan oleh pemerintah. salah satu langka yang mendesak untuk dilakukan adalah melakukan gugatan judical review untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas keluarnya perpress 77/2007. Materi gugatan dapat berupa uji atas Perpress dengan UU PMA yang dianggap tidak sinkron dan cenderung bertentangan.
Dengan daya kritis kita, semua elemen pendidikan diharapkan bersatu dan menolak kebijakan pemerintah yang semakin tidak terkontrol untuk menjual aset-aset negara, setelah BUMN dijual kini pendidikan terancam digadaikan dengan mulai membuka pintu gerbang investasi dalam dunia pendidikan laiknya inveastasi dalam perusahaan. Kita tanya, Apa negara masih kurang puas setelah menjual murah tambang, minyak, pasir laut dan hasil hutan. Kita sebagai bagian dari dunia pendidikan harus dengan lantang menyuarakan kepada penguasa: ” wahai pemerintah, berhentilah menjual aset bangsa! Kembalilah ke jalan yang benar.”


David Effendi,
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UGM
Ketua Bidang PIP ( Pengkajian Ilmu Pengetahuan )
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah,periode 2006-2008

Alamat: Jalan KHA Dahlan 103 Yogyakarta 55262, telp. 0274-411293
Baca Selengkapnya....

Jumat, 23 Januari 2009

Tips -Tips Ke 2

Tips Pada Saat UJIAN NASIONAL (UN)
Persiapan untuk menghadapi ujian adalah hal yang paling penting untuk menentukan kesiapan dalam mengerjakan semua soal yang ada.

Berikut ini ada 10 tips untuk membantu adik-adik kita yang masih duduk di bangku sekolah dalam mengerjakan ujian:

1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.

2. Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.

3. Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.

4. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.

5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
- soal paling sulit
- yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
- memiliki nilai terkecil

6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mula, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.

7. Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.

8. Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.

9. Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.

10. Analisis hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Sumber: www.studygs.net

SEMOGA SUKSES UN 2009.......!!!!!!
Baca Selengkapnya....

Tips - Tips

Tips Persiapan Ujian
Ujian, siapa takut....?
UJIAN??? Aduuhhh… bisa nggak sih, sekolah nggak pakai ujian??? Sering banget kita ngomong gitu tiap kali dengar kata “ujian”. Padahal, ujian itu penting banget untuk ngetes apakah yang kita pelajari sebelumnya sudah sukses nangkring di kepala atau belum, dan apakah kita sudah siap menerima pelajaran yang lebih sulit lagi. Eiitss…. pelajaran di sini bukan cuma pelajaran di sekolahan lho… tapi juga termasuk pelajaran di kursus, misalnya main alat musik, atau bahasa.Kayaknya sudah “hukum alam” banget deh, tiap kali kita mau ujian, badan rasanya gemetar abis, keringat dingin, nggak bisa tidur tiga hari tiga malam, belajar sampai jungkir balik… saking stresnya kita ngebayangin soal-soal yang bakal keluar.
Tapi tenang saja. Hal-hal itu nggak sepenuhnya buruk, kok! Rasa tegang di bawah alam sadar kita justru bisa munculin motivasi tinggi untuk berusaha keras mempersiapkan diri menghadapi ujian. Lain lagi kalau kita santai dan cuek, persiapan juga bakalan cuman separuh hati… alhasil hasilnya juga segitu-segitu aja.

Ngomong-ngomong, ujian tuh bisa datang dalam berbagai bentuk, lho! Mulai dari pertanyaan guru di kelas, ulangan harian, sampai ke ujian akhir kenaikan kelas atau ujian kelulusan. Nah, ujian akhir lah yang sering banget jadi momok buat kita semua. Coz, ujian akhir adalah ujian yang bakal nentuin masa depan kita. Makanya, supaya sukses dan nggak terlalu stres menghadapinya, ada beberapa tips yang bisa kamu praktekkan supaya hasil ujianmu sukses berat.

Hobi Menyicil
Kita semua paling doyan sama yang namanya SKS, alias “Sistem Kebut Semalam”. Dan hebatnya, kita berharap semua pelajaran setahun penuh itu bakalan langsung nyantol di otak dan bisa mendapatkan hasilnya baik. Duuh… nggak mungkin! Jadi, sebaiknya sih, kamu hilangkan kebiasaan buruk itu dan mulai menyicil belajar dari jauh-jauh hari. Sehingga ketika hari ujian sudah dekat, kamu jadinya nggak kalang kabut lagi. Karena kamu tinggal mengulang semua pelajaran yang telah dipelajari selama ini.Memang sih, kebiasaan untuk belajar setiap hari itu susah banget untuk dilaksanakan. Selain rasa malas, kita juga suka ogah mengorbankan waktu untuk main sama teman hanya gara-gara harus belajar. Belum lagi kalau sampai di rumah, ada acara TV yang sangat menggoda untuk ditonton. Tapi percaya deh, sebenarnya belajar setiap hari itu nggak segitu sulit dan makan waktu banyak, kok! Karena sebenarnya kita hanya perlu meluangkan waktu sekitar 1-2 jam saja untuk membaca ulang pelajaran hari itu, pelajaran untuk esok hari dan bikin PR. Jangan lupa untuk selalu membuat catatan yang rapih dan teratur tentang semua hal yang kamu pelajari saat itu dan tinggalkan kebiasaan mencontek PR temanmu. Dengan begitu, ilmu itu akan bisa terserap oleh otak dan kamu pun jadi lebih menguasai materi pelajaran.
Tapi males banget nggak sih, kudu belajar tiap hari?? Nah, ini ada cara paten untuk menghilangkan rasa malas untuk belajar rutin tiap hari, yaitu dengan memberikan “reward” untuk dirimu sendiri. Contohnya: tiap gue belajar dua jam sehari, gue bisa hang-out ke mal dua jam sehari juga. Atau, tiap gue berhasil belajar tiap hari selama lima hari berturut-turut, akhir pekan gue bakal nonton DVD seharian dan hang-out bareng teman-teman. Pokoknya buatlah kaul yang bisa bikin hati kamu jadi senang. Sehingga kamu pun nggak merasa terbebani dan jadi cupu karena kebanyakan belajar. Semua hal di dalam hidup itu harus seimbang supaya kesuksesan bisa tercipta.

Persiapan Ujian

Pasang Mata dan Telinga
Kamu harus rajin mendengarkan kisi-kisi soal ujian yang biasanya suka diberikan oleh guru dan menanyakan bahan-bahan bacaan lain yang bisa membuatmu lebih mudah mengerti bahan pelajaran. Kamu juga bisa mencari info dari kakak kelas tentang soal-soal yang sudah pernah keluar. Selain itu kamu harus memeriksa kelengkapan catatan pelajaran dengan teman lainnya, supaya nggak ketinggalan informasi nantinya.

Bikin Daftar Inventaris
Tenang, bukan buku pelajaran atau alat tulis yang musti kamu inventaris, itu sih kerjaannya Tata Usaha Sekolah. Yang musti kamu lakukan adalah membuat daftar inventaris tentang bahan ujian, dalam tiga tabel. Tabel pertama berisi bahan ujian yang sudah dikuasai, tabel kedua berisi bahan ujian yang hanya dikuasai setengahnya, dan tabel ketiga berisi bahan ujian yang belum dikuasai sama sekali. Dengan membuat daftar seperti ini akan membantumu untuk melakukan prioritas dalam belajar.

Belajar Kelompok
Paling asyik kalau kamu bisa punya kelompok belajar, karena kalau ada teman senasib sepenanggungan, biasanya bisa saling kasih support dan bisa saling berbagi beban. Kalian juga bisa saling bertukar info tentang bocoran soal ujian dari kakak kelas sekaligus mengerjakannya bersama-sama.

Tentukan Jadwal Belajar
Jangan membuat jadwal yang kelewat mepet, ya! Karena kamu pasti butuh waktu untuk ngumpulin bahan pelajaran yang masih belum lengkap, termasuk berbagai fotokopian, diktat dan catatan pelajaran lainnya. Yang pasti, jangan membuat jadwal yang kamu sendiri merasa tidak mungkin menyanggupinya. Buatlah sesederhana mungkin, karena yang penting kamu mematuhi semua rencana tersebut.Saat ujian tibaUjian sudah bakal mulai Senin depan!!! Waktu belajar tinggal beberapa hari lagi, mulai deh badan jadi keringat dingin. Tenang saja… Kamu kan, sudah melakukan semua persiapan dari jauh hari, jadi nggak perlu panik lagi. Dan kalau masih stres juga, ini ada jurus ampuh untuk melenyapkannya.

Tes Diri Sendiri
Beli buku-buku latihan soal atau bank soal di toko buku. Lalu kerjakan semua tes yang ada, mulai dari yang gampang sampai yang susah. Kamu juga bisa mengerjakannya bersama kelompok belajarmu. Dan kalau kamu merasa soalnya masih kurang lengkap, tanyakan saja pada gurumu, karena biasanya mereka punya bank soal yang lebih banyak. Selain itu, mereka juga bisa membantumu menerangkan soal-soal yang tidak kamu mengerti.

Bikin Ringkasan
Buatlah ringkasan pelajaran dari seluruh mata pelajaran yang telah kamu pelajari selama ini. Dengan begitu kamu bisa lebih gampang belajar dan bisa melakukannya di mana saja.

Jalani Saja Hidupmu
Jangan sampai waktumu hanya tersita oleh masalah ujian saja. Kamu harus tetap bisa menjalankan hidupmu seperti biasanya. Jaga makananmu dan jangan lupa untuk berolahraga. Dan yang paling penting, kamu tidak boleh bergadang. Karena tidur yang cukup dan nyenyak bisa membantu kamu segar dan otakmu pun jadi lebih encer. Dijamin deh, ujian kamu bakalan sukses berat!

(Sumber : http://yudi-erwanto.blogspot.com)


Baca Selengkapnya....

Kamis, 22 Januari 2009

OPINI

”Pemilu yang Rileks”
Politik itu parodi, parodi itu tidak ada. Pemilu itu pesta demokrasi, demokrasi itu tidak ada. Kira-kira itu kata-kata yang menyeruak dan menyembul dari ubun-ubun penulis memikirkan format cara pandang yang berupaya mengolaborasikan antara pesimisme dan anti optimisme. Pesimisme masih memimpin meskipun konon 2008 adalah kemenangan sang pemimpi. Sang Barack Obama sebagai pemimpi berhasil menjadi presiden AS, dan di dalam negeri ada Laskar Pelangi sebagai kemenangan Andrea Hirata sebagai si Pemimpi dari kampung melayu-Belitong.

Baiklah kita akan mencoba membagi model pemilihan umum menjadi beberapa bagian. Karena demokrasi adalah option maka anda bisa memilih mana yang paling anda sukai atau tidak disukai. Rasionalitas anda tidak dipaksakan asal tidak menuju the common tragedy atau bencana ummat. Ada 5 macam model pemilu antara lain; Pemilu sebagai pesta kerakyatan, Pemilu tanpa demokrasi, pemilu yang elitis, pemilu yang high cost, dan pemilu yang rileks. Sebagai penjelasan sebagai berikut.

Pertama, Pemilu sebagai pesta kerakyatan. Terjadi kira-kira tahun 1950-an yang dianggap menjadi ujung tombang demokrasi prosedural sebagai kemenangan antara kelompok administrator dan solidarity maker. Idealnya kampanye politik tidak mahal, tidak anarkhis, berani debat gagasan, dan tentu saja sangat ideologis sebagai argumen utama tindakan politik para aktor. Pemilu yang akan diselenggarakan pada tahun 2009 memiliki arti dan makna yang sangat strategis dan penting bagi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia di masa mendatang. Pemilu itu merupakan momentum penting bagi rakyat, karena mereka mendapat kesempatan untuk dapat memilih wakil-wakil dan pemimpinnya yang dianggap terbaik dan diharapkan dapat membawa perbaikan dan kemashlahatan bagi rakyat dan bangsa negeri ini untuk masa lima tahun ke depan

Kedua, Pemilu tanpa demokrasi alias demokrasi minus demokratis. Artinya, pemilu hanya menjadi abang-abang lambe, sebab sebelum pemilu sudah ada pemenangnya. Pihak yang berkuasa memakasakan segala sumber daya alam yang bisa dimodifikasi kayak tanah lempung, kaum birokrat menjadi pengikat suara dari kota sampai ke pelosok desa. Terjadi sepanjang tahun dibawah kekuasaan Orde Baru Panglima dan Raja besar Jendral Soeharto. Dulunya asasnya LUBER (langsung Umum Bebas rahsia). Lalu setelah reformasi ditambah dengan JURDIL (jujur dan adil) karena selama Orde Baru memang Demokratis tapi minus kejujuran dan keadilan.

Ketiga, Pemilu yang elitis. Pemilu memang untuk orang-orang punya modal, elite yang berkuasa dan untuk menumpuk kekuasaan dan harta modal bagi kaun the haves. Pemilu yang demikan sama sekali jauh dari pesta rakyat. Akan tetapi, meminjam bahasa Iwan fals pesta pora binatang” yang saling menjejak, menjegal dan mengadu domba. Pemilu selalu dimenangkan oleh the haves dan mengorbankan the haves not atau rakyat kebanyakan. Sekali lagi, hanya pemilu 1955 sebagai kemenangan rakyat untuk menentukan kehidupan berbangsa-bernegara dari kolonialisme. Pemilu berikutnya adalah pemilu elitis, dan dipaksakan menjadi populis.

Keempat, Pemilu yang high cost. Dibandingkan dengan Pemilu 2004 yang hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 3,5 triliun untuk Pemilu DPR, DPRD I, DPRD II dan DPD serta Pemilihan Presiden (Pipres), maka Pemilu 2009 mengalami lonjakan yang sangat tajam. Ketua KPU, Abdul Hafidz Anshori menyebutkan total anggaran KPU dan Pemilu 2009 sekitar Rp 47,9 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk kebutuhan KPU dan Pemilu masing-masing sebesar Rp 18,6 triliun untuk tahun 2008, dan Rp. 29,3 triliun untuk proses Pemilu 2009. Biaya pemilu mungkin terlalu besar bagi kaum idealis. Jika miliaran bahkan sampai trilyun bisa dibantukan untuk membuka lowongan pekerjaan, memberdayakan fakir miskin.

Kelima, Pemilu yang anarkhis. Terjadi bakar-bakaran, perang seiman dan seagama, se tanah air dan sebagainya. Sangat disayangkan jika Golput diharamkan, dan dilarang atau sampai dipidanakan. Tidak memilih bukan berarti tidak cintah tanah air atau nasionalismenya telah tumpul. Tidak ada hubungan sama sekali. Pemilu seperti adzan, jika ada tetangga tidak datang ke masjid ya apa salahnya. Dalam konteks pemilu, tidak datang ke bilik suara, apa hendak di kata bisa jadi ada sesuatu yang lebih penting dari pencoblosan atau pencontrengan kertas secara berjamaah. Pemaksaan memilih sendiri menciderai demokrasi, penindasan apalagi pasti menganiaya kemanusiaan.

Terakhir adalah, Pemilu yang rileks. Santai aja tidak perlu perang saudara, konflik vertikal atau horisontal. Tapi memang yang diatas harus dibuat tahu diri dan ”nyadar gitu lho.” agar kehidupan ini adil, bukan sekedar parodi karena hidup kayak parodi bisa jadi sangat menyakitkan wong elit. Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden tahun depan, sebenarnya bukan hanya sekedar untuk menggantikan anggota DPR dan presiden, tetapi juga partai politik yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.


David Efendi, S.IP
Mahasiwa sekolah pasca Sarjana Ilmu Politik UGM
Baca Selengkapnya....

Rabu, 21 Januari 2009

BELAJARLAH UNTUK RAKYAT!

”...jika semua rakyat bisa membaca , tidak ada penguasa, pendeta, ulama, atau pangeran yang bisa mempertahankan monopoli mereka terhadap kedaulatan kata.”

Bagaimana lagi, terpaksa harus ikut ambil bagian dalam musim panen partai. Musim panen semoga tidak hanya untuk rakyat yang ”gede” alias kaum papan atas yang kehidupannya sudah borjuis. Seharusnya dan selayaknya kemunculan partai-partai ini mampu memberikan kehidupan yang lebih baik. Karena apa? Semakin banyak yang memperjuangkan nasib kehidupan takyat yang kurang beruntung bahkan cenderung tertindas dan ditindas oleh sistem pembangunan. Kebangkitan nasional untuk rakyat miskin, masih jauh panggang dari api. Permainan data rakyat miskin sampai sekarang tidak jelas, naik turun dan jika naik naiknya sangat tinggi seperti deret ukur dan jika angka kemiskinan dan kebodohan turun, toh turunya hanya sedikit saja. Pemerintahan berjalan selalu melaporkan succses story dan kegagalan demi kegagagalan pembangunan dari sabang sampai merauke tiada kabar yang baik. Sehingga media massa menjadi penting jika berkebalikan dengan pemerintah dengan tetap memegang prinsip bad news is good news. Begitulah seharusnya memang check and balances dipraktikkan.

Partai tidak harus dijauhi akan tetapi rakyat harus terus menuerus mengontrol sebab beberapa alasan. Pertama, keberpihakan partai kepada rakyat masih jauh dari yang diharapkan. Kedua, survey membuktikan bahwa partai menjadi lahan koruptor bersarang dan mencari penghidupan. Ketiga, keuangan partai yang tidak transparan, selain membuat beban negara bertambah besar. Hal ini menjadikan kaum terpelajar terus bergerak untuk menjadi mata-mata rakyat untuk mengusung ide agar partai betul-betul menjadi pahlawan bagi rakyat, menjadi superhero bagi kesejahteraan rakyat miskin. Partai sejatinya menjadi alat perlawanan terhadap kebodohan, kejumudan, dan segala sesuati yang menyengsarakan rakyat. Politik bukan mahkluk kotor atau tercela, pelakunya lah yang menentukan warna politik akan menjadi anugerah atau bencana. Sehingga betul kata Laswell bahwa politik adalah siapa mendapat apa dan bagaimana? (who get what and how?)

Kembali ke maksud utama, penulis ingin menyampaikan perlunya menjaga daya kritis yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan. Salah satu cara yang paling memungkinkan untuk mencounter budaya berpartai yang buruk adalah mendidik rakyat karena bukankah kaum intelektual belajar untuk rakyat? Iya jelas. Kaum terdidik harus memihak rakyat kebanyakan dan jangan sekali-kali memilih abstain, cuti atau golput dalam memihak rakyat miskin dan bodoh. Bodoh dan miskin tidak karena takdir, akan tetapu karena kran dan akses ditutup dan dikuasi oleh jaringan mavia uang yang merasuk sampai pelosok desa dalam wujud yang beragam.

Rakyat perlu dididik, agar mempu membaca teks dan realitas politik yang penuh paradoksal. Terlebih menjelang gegap kompetisi politik dan partai pada tahun 2009 nanti. Tentu ini akan membawa konsekuensi yang besar bagi rakyat apabila tidak mulai sekarang dididik, dilatih, agar melek politik, agar tidak dibodohi oleh partai politik dan elitnya yang selalu menebar pesona, selalu menyebar jala janji-janji yang kadang tidak rasional bahkan hanya abang-abang lambe (lips services). Sekarang pertanyaannya bagaimama cara mendidik rakyat?

Disini penulis mengusulkan beberapa agenda aksi yang harus diusung oleh kelompok terpelajar dalam menyelamantakan aset bangsa yang bernama rakyat kebanyakan menjelang pemilu 2009. Pertama, pembekalan ideologis. Rakyat harusnya diberikan pemahaman bahwa sejatinya partai politik adalah alat perjuangan dalam rangka membela kepentingan rakyat. Ketika pada zaman kolonial, partai muncul sebagai reaksi dari penindasan yang berkesinambangan dan anti perikemanusiaan. Selain partai politik, ada satu gerakan yang tergabung dalam pendidikan Nasional Indonesia yang inilah kemudian melakukan upaya yang serius mencerdaskan rakyat. Wujudnya seperti partai akan tetapi bukan peserta /kompetitor pemilu pada saat itu. Proses ideologisasi partai yang demikian menjadi penting agar rakyat mampu mengukur, sejauh mana keberpihakan partai idaman atau partai yang mndekatai komunitasnya mampu dan mau memihak.

Kedua, Rakyat harus belajar membaca. Pelajar harus mau belajar untuk rakyat. Membaca adalah jendela untuk memahami realitas. Tanpa kemampuan membaca media atau berita rakyat akan menjadi bulan-bulanan dipermainkan oleh isu-isu yang tidak prinsipil misalnya soal pornografi, soal aliran sesat, soal korupsi, sementara kebutuhan mendasar adalah memperoleh pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pekerjaan yang layak. Pemerintah seolah lepas dari tanggung jawab jika rakyat beradu kekuatan antar rakyat mengenai satu hal yang bisa dibilang masalah kecil dan sepele. Kelompok terpelajar dari univesrsitas bisa dan seharusnya melakukan pendidikan politik melalui program KKN (kuliah Kerja Nyata) atau bentuk program pemberdayaan lainnya. Hal inilah yang seharusnya menjadi kewajiban kampus untuk andil dalam menyelematkan masa depan bangsa dari kepunahan.

Oleh karena itu, kelompok terpelajar hadir menjadi referensi atau imaginasi bahwa rakyat harus pintar, cerdas, kritis, dengan belajar hal-hal yang sederhana agar rakyat tidak kerap diapusi alias dibujuki alias dibohongi. Kelompok terpelajar berkiprah secara konsisten dan konsekuen mengabdi kepada rakyat bukan menjadi menifefestasi sebagaimana 34 partai politik peserta pemilu plus 6 partai lokal akan tetapi PRM lebih sebagai kekuatan baru rakyat kebanyakan untuk menggalang kekuatan saling membentengi diri dari ”kebusukan partai politik” dan ”politisi busuk” sehingga mendapatkan manfaat yang banyak dari jumlah partai politik yang juga bertambah banyak. Indikasi dari gerakan PRM adalah kemampuan rakyat kecil dan komunitas untuk melakukan kontrak sosial atau kontrak politik dengan partai dan calon politisi (caleg) dalam bentuk perjanjian hitam diatas putih. Dan pembelajaran komitmen ini akan menjadi penting manakalah kehidupan berbangsa terus berjalan, dan tantangan-tantangan rakyat kian berat. Kepada siapa rakyat akan mengadu?? Mungkin ada secercah harapan tersisa dari gegap gempita menjelang musim panen partai pada tahun 2009 nanti. Semoga saja keberpihakan untuk rakyat senantiasa dipertahankan dan diperjuangkan dan bukan untuk diperjualbelikan untuk kepentingan singkat dan sesaat. Politik memang penuh ketidakpastian, disatu sisi memperbanyak teman juga menambah lawan. Tapi yang jelas, salah satu prinsip dasar politik sebagai the art of possibility adalah make possible what seem imposible!


David Efendi
Mahasiwa Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Politik UGM Yogayakarta.
Dimuat di koran media Indonesia, 1 September, 2008
Baca Selengkapnya....

Kamis, 15 Januari 2009

Musda Semakin Dekat

Semakin dekatnya pelaksanaan Musda IPM Kendal yang akan di selenggarakan di Weleri pertengahan bulan depan, maka persiapan yang dilakukan panitia pun semakin mantap. "Teman-teman Panitia sudah siap menyelenggarakan Musda IPM Kendal esok, meskipun diundur satu minggu karena pada tanggal yang sudah ditetapkan semula ternyata berbenturan dengan Musyawarah Wilayah IPM Jawa Tengah tapi itu justru menambah kesiapan kami," ujar Rohmad Safrudin selaku ketua Panitia dari PD IRM Kendal.Begitu juga dengan tuan rumah Weleri yang sudah sangat siap melaksanakan Musda. Rinanto, Ketua PC IPM Weleri sekaligus Sekretaris Bidang SDI PD IRM Kendal mengaku tempat dan sarana sudah siap dan kita tinggal menunggu waktunya saja. Rencananya Musda IPM akan diselenggarakan di Kampus SMK Muhammadiyah 3 Weleri yang saat ini merupakan sekolah termegah yang dimiliki Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal. Musda yang akan datang merupakan ajang dimana adanya perubahan nama dari IRM kembali menjadi IPM khususnya untuk daerah Kendal. Daryono yang merupakan Ketua Umum PD IRM periode 2008-2009 juga optimis Musda besok akan berjalan dengan sempurna.

Baca Selengkapnya....

Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger